Persona dalam Product Design

Hanrichie Hong
3 min readMar 22, 2021

Pasti kalian pernah mendengar mengenai istilah persona ketika sedang melakukan design project atau produk. Pada artikel kali ini, saya akan menjelaskan mengenai persona.

Apa itu Persona?

Persona adalah karakter fiksional untuk merepresentasikan calon pengguna pada produk yang sedang dibuat. Dalam sebuah design produk, biasanya terdapat beberapa persona yang berbeda, masing-masing merepresentasikan setiap jenis pengguna pada produk tersebut.

Persona biasanya terdiri dari beberapa informasi, yaitu sebagai berikut.

  • Profil (foto persona, nama, umur, pekerjaan, lokasi)
  • Bio/deskripsi singkat tentang dirinya terkait dengan produk
  • Kebutuhan dan keinginannya terkait produk
  • Kesulitan yang dialaminya terkait produk

Apa Kegunaan dari Persona?

Dengan adanya persona, designer akan menjadi lebih mengerti kebutuhan calon user, keinginannya, pengalamannya, serta tingkah lakunya. Designer akan membuat design yang terbaik untuk calon user, design juga akan menjadi lebih jelas dan bermakna karena sudah disesuaikan dengan persona yang telah dibuat.

Bagaimana Cara Membuat Persona?

Untuk membuat persona, perlu dilakukan beberapa langkah agar terbentuk suatu persona yang efektif.

  • Lakukan riset terkait jenis-jenis calon pengguna pada aplikasi yang sedang dibuat
  • Tentukan pola perilaku dari setiap jenis calon pengguna, apa yang membedakan mereka
  • Buatlah persona setiap jenis calon pengguna, masing-masing 1–2 halaman. Setiap persona memiliki informasi yang sudah disebutkan di atas (profil, bio, needs, goals, frustrations)
  • Persona yang sudah dibuat diberikan ke tim produk, diskusikan apakah persona tersebut sudah tepat dan akurat. Lakukan revisi bila terdapat perbaikan yang bisa dilakukan
  • Apabila sudah disetujui oleh tim, persona tersebut dapat diberikan ke tim design untuk menjadi pedoman dalam design produk yang dibuat

Berikut merupakan contoh-contoh persona dalam produk bertema PPDB sekolah secara daring. Terdapat 2 jenis persona yang akan saya tampilkan, yaitu persona siswa (yang ingin melakukan pendaftaran) dan persona sekolah (yang melakukan seleksi pendaftaran).

Persona 1: Zara Riani, seorang siswi SMP kelas 9 yang sebentar lagi akan lulus dan perlu mencari dan mendaftar ke SMA. Di masa pandemi Covid-19 ini, proses pendaftaran menjadi lebih rumit karena ada peraturan melarang bepergian ke luar rumah.

Dia ingin bisa mendaftar sekolah dengan mudah melalui daring, serta ingin bisa melihat status penerimaannya dengan mudah juga.

Kesulitan yang dialami Zara adalah proses pengurusan berkas yang tidak bisa dilakukan secara luring karena sedang pandemi, serta berkas dalam bentuk hardcopy akan memakan biaya tambahan.

Persona 2: Eni Suhartini, seorang koordinator PPDB sekolah yang mengurus sistem pendaftaran dan penerimaan siswa-siswa baru untuk sekolahnya.

Dia ingin melakukan proses seleksi berkas pendaftaran dengan cepat dan dilakukan dalam suatu sistem agar tidak rumit atau membingungkan. Proses pendataan juga terorganisir dan terarsip dengan rapi agar mudah mendapatkan data yang dibutuhkan.

Kesulitan yang dialaminya adalah Eni merasa beban yang dialaminya sebagai tim PPDB terlalu banyak, apalagi saat pendataan siswa. Proses pendaftaran hingga penerimaan juga masih belum terintegrasi dalam suatu sistem.

Dari yang sudah dijelaskan di atas, persona memanglah hal yang sangat penting dalam fase design produk atau project, karena bisa menjadi pedoman bagi para tim design terkait calon pengguna produk yang akan dibuat.

Sekian informasi yang dapat saya berikan, semoga dapat membantu bagi yang sedang kebingungan tentang definisi persona dan cara membuatnya.

Referensi:

--

--